OTORITAS.ID//Jakarta – Kebijakan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat yang mewajibkan siswa SMA/SMK masuk sekolah pukul 5 pagi menuai kritik karena dinilai tak berdasarkan kajian matang. Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda bahkan menilai instruksi tersebut bisa merugikan siswa dan orang tua.
“Instruksi Gubernur Viktor Laiskodat yang meminta waktu pembelajaran siswa SMA/SMK di pukul 05.00 WIB akan banyak merugikan siswa dan orang tua siswa. Meskipun sebagai kepala daerah yang bertanggung jawab pada penyelenggaraan pendidikan di SMA/SMK, baiknya kebijakan yang dikeluarkan harus berdasarkan kajian matang,” ujar Huda dalam keterangannya, Selasa (28/2).
Huda mengatakan, berdasarkan informasi yang ia terima, kebijakan itu belum ada kajian akademisnya. Bahkan, Viktor hanya menyampaikan instruksi tersebut kepada kepala dinas pendidikan dan para kepala sekolah secara lisan.
“Kebijakan tersebut juga belum tersosialisasikan kepada para stakeholder pendidikan, baik tenaga kependidikan maupun para peserta didik. Maka wajar saja jika kebijakan tersebut mendapatkan banyak respons negatif di level publik NTT,” terang dia.
Jika alasannya untuk membangun disiplin, menurut Huda, tak perlu dengan cara memaksa siswa mulai sekolah sejak pukul 5 pagi. Apalagi jika sekolah dimulai pukul 5 pagi, maka siswa harus bersiap setidaknya sejak pukul 4 pagi.
“Apakah sudah dikaji keamanan siswa atau siswi saat perjalanan ke sekolah. Apakah sudah tersedia angkutan yang aman. Sebab jumlah sekolah SMA/SMK relatif tidak sebanyak sekolah dasar sehingga pasti akan menyulitkan para peserta didik,” lanjut Huda.
Huda juga mengaku tidak mengetahui relevansi masuk sekolah jam 5 pagi dengan upaya meningkatkan kualitas pembelajaran. Dia menilai, kualitas pembelajaran lebih ditentukan pada kualitas pendidik, ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, hingga dukungan orang tua siswa.
“Harusnya kepala daerah fokus saja bagi upaya untuk memastikan kesejahteraan guru, penyediaan sarana prasarana pendukung pendidikan, hingga menciptakan ekosistem pendidikan di kalangan orang tua siswa untuk mendukung kualitas pembelajaran di sekolah,” pungkasnya.
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mewajibkan kepada siswa-siswi SMA dan SMK di Kota Kupang agar masuk sekolah lebih awal dari biasanya, yakni pada pukul 05.00 pagi. Hal tersebut disampaikan Gubernur NTT Viktor Laiskodat saat mengunjungi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P&K) NTT, Rabu pekan lalu.
Kebijakan itu dijadwalkan berlaku mulai tahun ajaran 2023/2024, namun untuk fase awal, terbatas hanya kepada 10 SMA di Kota Kupang. Program ini berjalan mulai Senin (27/2/2023) diawali di SMAN 6 Kupang.
(@aher/kumparan.com)