Asep “Bogel” Nurdiansyah : Pelakor Politik Menghantui Kondusifitas Majalengka

otoritas.id || Majalengka. Suhu politik di kabupaten Majalengka terus memanas menjelang pilkada, media sosial diramaikan berbagai macam opini, persepsi maupun dukungan netizen kepada bakal calon bupati pilihannya. Tak sedikit juga sindiran maupun cemoohan yang dilayangkan kepada calon bupati yang tidak didukungnya

Tak terkecuali juga dengan berbagai manuver partai politik, komunikasi dan silaturahmi politik antar partai terus dilakukan oleh para elite pengurus demi mencari kesamaan misi dan persepsi maupun mencari pasangan yang tepat atas jagoannya yang akan diusung

Bacaan Lainnya

Dalam dunia politik yang sangat dinamis, koalisi maupun pecahnya kongsi antar partai adalah hal yang biasa. Bahkan koalisi partai bisa berubah di waktu akhir pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati ke KPU, hal ini selaras dengan istilah politik “tak ada kawan abadi dan tak ada lawan abadi, yang ada hanya kepentingan yang abadi”

Manuver partai di Majalengka mendapat sorotan tajam dari Asep Nurdiansyah alias Abah Bogel, yang merupakan ketua relawan Jakpot alias Jaringan Karna Cepot. Menurutnya, di kabupaten Majalengka ada sebuah manuver partai politik yang dinamakan “Pelakor Politik”

“Pelakor (perebut laki orang.red) Politik adalah manuver partai atau perseorangan yang selalu berusaha memecah koalisi ataupun kesepahaman partai satu dengan partai lainnya. Kemudian mengajaknya koalisi dengan partainya sendiri” ungkap Abah Bogel

Dikatakan Abah Bogel, meskipun bukan sebuah hal tabu dalam dunia politik, hal seperti itu dipandang kurang elok. Apalagi dilakukan tak hanya sekali saja dan memunculkan kesan mengadu domba partai

“hari ini ada partai A berkunjung silaturahmi dan komunikasi ke partai B, tak lama kemudian partai A diajak berkoalisi. Terus ada partai C berkunjung silaturahmi dan komunikasi juga ke partai B, tak lama kemudian partai C diajak berkoalisi lagi dan berstatemen seolah-olah partai C mencampakan partai B. Ini mirip kelakuan pelakor, padahal ada tuh partai lain yang masih belum punya pasangan alias masih jomblo” tuturnya

Lanjutnya, kunjungan silaturahmi dan komunikasi sebuah partai ke partai lainnya bukan sebuah momen tanpa perencanaan dan komunikasi sebelumnya. Ini merupakan sebuah momen formal yang direncanakan melalui komunikasi nonformal yang dilakukan jauh-jauh hari

“saya memuji sebuah kematangan berpolitik yang ditunjukan oleh partai besar pemenang pilpres, dia berkenan datang ke partai pemenang pileg yang notabene bersebrangan di pilpres kemarin. Pertemuan berjalan dengan baik, menyamakan pemikiran dan harapan ke depan terkait pembangunan dan perbaikan diberbagai sektor sehingga muncul persamaan pemikiran dan tujuan dalam pengelolaan pemerintahan kedepan” terangnya

Dalam silaturahmi tersebut juga akhirnya disepakati untuk melakukan kerjasama dan konsolidasi dalam menentukan koalisi di pilkada nanti, bahkan sudah sangat mengerucut memunculkan nama calon bupati dan wakil bupati yang dinyatakan bersama setelah acara berlangsung dihadapkan media oleh kedua pimpinan partai

“Kalaupun dalam perkembangannya ada dinamika yang berjalan dimana ada partai seolah kebakaran jenggot dan langsung mendatangi partai pemenang pilpres, saya melihat dalam hal ini partai pemenang pileg tidak bereaksi apapun, karena proses kemarin hanya sebatas kesepakatan di level DPC dan tentu harus disetujui oleh DPP masing-masing. Dan ingat sang pemenang pilpres yang datang ke pemenang pileg, tidak seperti partai lain yang datang ke rumah pemenang pilpres. Dalam hal ini kita juga harus acungi jempol untuk pemenang pileg yang tidak baperan dan reaktif serta tahu betul proses dalam melakukan koalisi” ujarnya

Abah Bogel berharap, semua partai bisa menjaga etika politik yang baik. Jangan sampai mempertontonkan ataupun membuat statement yang mengganggu stabilitas dan kondusifitas politik kabupaten Majalengka

“sebuah partai dicampakan oleh partai lain itu kan bahasa yang sangat destruktif, bisa memicu kesalahpahaman di tingkat akar rumput. Kita harus ingat, partai itu bukan hanya pengurus saja, tapi ada puluhan ribu pendukung dibawahnya yang sangat rentan terprovokasi. Mari kita ciptakan pilkada Majalengka yang aman dan kondusif, siapapun pemenangnya nanti itu adalah kehendak yang terbaik menurut masyarakat kabupaten Majalengka” pungkasnya (BH)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *