Rembang Pasuruan – AIPTU AGUS PURWO ATMOJO Kanit Intelkam Polsek Rembang pagi tadi (6/3/23) hari Senin Tanggal 06 Maret 2023 Pukul 09.00 WIB bertempat di Pendopo Kecamatan Rembang Desa Rembang No 44 Kec. Rembang Kab. Pasuruan telah melaksanakan Monitoring Kegiatan Minilok Stunting dalam rangka percepatan penurunan Stunting diwilayah Kecamatan Rembang yang diikuti ± 50 orang.
Dari Tim BKKBN Kecamatan Rembang hadir Bpk dr Arif Kurnianto (Ka PKM Rembang) , Ibu Lulut,SE Koordinator KB Kab. Pasuruan , Anggota Penyuluh KB Kec. Rembang , Bpk Heru ( Satgas Stunting Provinsi )
Sedangkan yang hadir dalam kegiatan tersebut Bpk Firdaus Handara, S. STP. M.Si Camat Rembang , Kapten Czi S. Djoko Wahono Danramil 12 Rembang , Aiptu Agus Purwo, SE Kanit Intel mewakili Kapolsek Rembang , Bpk Raden Didik Subihandoko, S. Kom.M.AP ( Sekcam Rembang ) , Bpk HM. Irjik,S.HI.M.HI ( Ka KUA Rembang ), Bpk Hatimus, SE ( Kasi Kesra ) , Bidan Desa dan Kader Posyandu Kec. Rembang , Tim penggerak Stunting Kec. Rembang.
Rangkaian kegiatan Minilok Stunting dalam rangka percepatan penurunan Stunting Tahun 2023 di mulai dengan susunan acara Pembukaan diteruskan Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Menyanyikan lagu Mars KB. serta Do’a yang dipimpin Kepala KUA Rembang
Dalam sambutan Bpk. Firdaus Handara, S. STP.M.Si Camat Rembang yang intinya bersyukur Alhamdulillah dari Desa sdh ada dukungan Dana dari Para Kades. Untuk itu percepatan Penurunan Stunting selalu koordinasi. Kami mohon untuk Bpk Dokter selalu koordinasi terkait giat Penurunan Stunting termasuk Koramil maupun Polsek.
“Pesannya.
Kita sama sama melakukan Intervensi terkait Stunting supaya lebih baik buat warga Kec Rembang. Kami juga memohon untuk tetap Semangat dalam bekerja dengan harapan Kecamatan Rembang Terbebas dari Stunting.
Serta Camat memohon bimbingan kepada Bpk dr Arif selaku Kepala Pkm Rembang agar kecamatan Rembang terhindar dari Stunting.”pungkasnya.
Sosialisasi dari Bpk dr Arif Kurnianto ( Ka PKM Rembang ) menyampaikan bahwa Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Pasuruan, saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas terselenggara -nya Minilok Stunting tahun 2023 ini dan Selamat buat Bpk Camat Rembang semoga tambah Sukses.
Masalah stunting di Kabupaten Pasuruan masih perlu mendapatkan perhatian, hal ini diperburuk oleh situasi pandemi yang menyebabkan masyarakat ragu mendatangi posyandu untuk memantau status gizi dan perkembangan anak.
Tiga pendekatan dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting di Kecamatan Rembang dengan menggunakan metode :
▪️ Pendekatan keluarga berisiko stunting yang dilakukan dengan intervensi agar tidak kehilangan orang-orang atau generasi yang cerdas.
▪️ Ibu-ibu hamil diwajibkan rajin memeriksakan kehamilannya di puskesmas dan posyandu sampai dengan pasca melahirkan.
▪️ Pendekatan intervensi gizi terpadu dengan melakukan intervensi spesifik dan sensitif.
Faktor penting yang wajib diperhatikan agar upaya penurunan stunting dapat tepat sasaran adalah kualitas data yang tepat dan akurat. Data diwilayah kabupaten Pasuruan terdapat banyak kasus stunting untuk itu ditingkat Desa/Kelurahan, Bidan Desa dan petugas gizi Puskesmas bersama-sama dengan kader di masing -masing Desa/Kelurahan untuk melakukan penelusuran, penemuan bayi dan balita yang berpotensi stunting.
Kepada Bpk Camat, Saya minta bantuan untuk memfasilitasi serta mengkoordinir Desa Pastikan kegiatan untuk penurunan dan pencegahan stunting di tingkat Desa berjalan lancar seperti yang kita harapkan.
Dalam Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting oleh Ibu Lulut.,S.E (Koordinator KB Kab. Pasuruan) bahwa Terkait Stunting Kita Riveuw kembali sekian bulan lalu supaya Ibu Ibu Kader tambah Semangat kembali dalam rangka Penurunan Stunting diwilayah Kec. Rembang.
Penyebab Stunting pada anak anak kecil Kurang Gizi ditrima oleh Janin dan Bayi baru kelihatan usia 2 tahun. Faktor Penyebab anak mengalami Stunting Faktor Gizi buruk, Kurang pembinaan orangtua dan kurang akses air bersih.”terangnya.
Tanda Tanda dan Gejala anak mengalami Stunting Pertumbuhan anak terlambat, Wajah nampak lebih muda dari Usianya, Pertumbuhan Gizi lambat. Dampak dan akibat anak Stunting seperti mudah sakit, Fungsi tubuh tdk imbang, Kecerdasan berkurang dan Postur tubuh tidak berkembang.
Penanganan Stunting dilaksanakan sejak anak pada 1000 hari pertama kehidupan sampai usia 6 Tahun dengan cara INTERVENSI GIZI SPESIFIK ( Tablet tambah darah dgn Ibu Hamil, Makanan Tambahan, Inisiasi menyusui dini, Pendamping ASI, tambahan suplemen ) dan INTERVENSI GIZI SENSITIV ( akses air bersih, akses Sanitasi, akses Jamban, rumah pangan lestari, Pendidikan reproduksi pada remaja, Bina KB dan PAUD dgn muatan Gizi ).”pungkasnya.
Tambahan Masukan dari Bpk Heru ( Satgas Stunting Provinsi Jawatimur ) yaitu Kami sebagai satgas pendamping Stunting sangat berterimakasih kepada Bpk TNI Polri yg selalu mendampingi dalam hal penurunan Stunting diwilayah Jawatimur.
Semoga Pasuruan dan Khususnya Rembang Terbebas dari Stunting Kami berpesan kepada Ibu Kader yang hadir untuk selalu membantu koordinasi supaya perhatian Ekstra terhadap Warga Rembang. “dalam do,anya.
Kami sangat dibantu oleh Pemkab dan TNI Polri untuk mempercepat penurunan Stunting diwilayah Rembang. Semoga kedepan Kita selalu diberi kemudahan dalam hal mensosialisasikan terkait Kondisi bersih lingkungan dan Pangan. “pungkasnya
Kegiatan Minilok Stunting dalam rangka percepatan penurunan Stunting Tahun 2023 diwilayah Kecamatan Rembang selesai, Selama kegiatan berlangsung dengan aman dan lancar.
Published by Humas Sek Rembang
[ad_2]
Referensi