OTORITAS.ID//Denpasar – Ulah sejumlah bule yang sedang berlibur di Bali kini menuai sorotan. Kasus terbaru bule yang ditilang karena menggunakan motor sewaan dengan pelat nomor modifikasi.
Bahkan, ada juga bule di Bali yang terjerat kasus kriminal. Beberapa warga Bali bahkan risih. Mereka menganggap kelakuan bule-bule itu bisa menurunkan citra pariwisata Bali.
Kenapa ya, kok, bule-bule pada berkelakuan begitu?
Menurut pengamat pariwisata dan Ketua Ikatan Cendikiawan Pariwisata Indonesia (ICPI), Azril Azahari, fenomena banyaknya bule berkelakuan negatif itu tak lepas dari semangat tourism yang kita kelola.
Menurut dia, konsep pariwisata di Indonesia ini adalah mass tourism. Yang dicari pemerintah saat ini adalah hanya kuantitas dari jumlah wisatawan. Sehingga, wisatawan yang datang ini cenderung dari kelas bawah. Azril menyebutnya dengan istilah ‘wisatawan backpacker’.
“Jadi bukan lagi mencari banyaknya jumlah wisatawan, tapi harusnya ke value,” kata Azril saat dihubungi, Selasa (7/3).
Untuk mencapai value itu, kata dia, maka dia menyarankan agar pariwisata di Bali itu tidak dijual murah. Dengan demikian, wisatawan yang datang juga dari kalangan menengah ke atas.
“Yang bisa tinggal lebih lama di Indonesia, lebih banyak uang dibelanjakan,” kata dia.
“Jangan mass tourism lagi. Jangan sehari pergi lagi, nah ini sebenarnya, makanya timbul pidana. Itu, kan, sudah pengalaman dengan (turis) Australia backpacker, nah ini harus dihindari,” lanjut Azril.
Banyaknya bule yang berbuat onar juga ditanggapi oleh Polda Bali. Kapolda Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra membeberkan sejumlah langkah mencegah WNA ini berbuat onar, terutama pelanggar lalu lintas.
Adapun strategi tersebut adalah pertama mengajak masyarakat ikut mengawasi perilaku WNA. Masyarakat bisa langsung melapor kepada aparat keamanan setempat.
“Semua warga Bali harus sama-sama memberikan edukasi dan peringatan kepada mereka,” katanya di Pasar Kreneng, Kota Denpasar, Bali, Selasa (7/3).
Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Silmy Karim menyatakan akan menindak tegas wisatawan asing yang mengganggu ketertiban dan keamanan.
Pernyataan ini disampaikan Silmy untuk menindaklanjuti laporan masyarakat tentang adanya WNA yang berulah di beberapa tempat seperti di Bali dan Jawa Timur baru-baru ini.
“Saya sudah beri arahan untuk dilakukan operasi atas pelanggaran keimigrasian di Bali dan beberapa tempat yang ditengarai ada WNA yang mengganggu ketertiban, mengusik kedamaian, dan mengganggu roda perekonomian masyarakat, ” kata Silmy di sela-sela kunjungan kerja di Dubai pada Selasa (7/3).
(@aher/kumparan.com)